Langsung ke konten utama

Seminar

Hah PKT???

Kali ini sekedar mau nge-share tentang PKT

Apasih PKT itu? Ini menurut pemahaman gue ya.....

PKT atau Praktikum Kimia Terpadu atau biasa disebut Proksimat yaitu praktikum yang dilakukan untuk menganalisis/mengetahui kadar (misal : protein, karbohidrat, lemak, dll) dimana sampel/bahan yang dianalisis berupa bahan pangan (misal : biskuit, minyak goreng, sirup, dll). Di smakbo, ada beberapa penetapan PKT yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas 12. Berikut penjelasan singkatnya :

Penetapan Kadar Air dan Bahan Tambahan Makanan (BTM)

Kadar Air
Praktik ini dilakukan untuk mengetahui berapa kadar air yang terkandung dalam bahan makanan (uji Kuantitatif). Jika kadar air dalam bahan pangan terlalu tinggi atau melebihi batas yang telah ditentukan SNI (Standar Nasional Indonesia) maka bahan pangan tersebut kurang baik untuk dikonsumsi karena akan cepat tengik (untuk minyak) sehingga tidak tahan lama dalam penyimpanan.

1.Penetapan Kadar Air secara Langsung.
Sampel yang digunakan disini adalah sampel yang padat dan cair yaitu Kopi dan Minyak Goreng. Prinsip penetapan ini adalah menghilangkan air yang terikat pada sampel dengan pemanasan 105°C (dalam oven) dan ditimbang bobotnya hingga bobot tetap (selisih bobot maksimal 0,0004 gram). Mula-mula sampel ditimbang dengan kotak timbang yang telah diketahui bobot kosongnya. Kemudian dipanaskan di dalam oven ± 1 jam, di dinginkan dalam desikator kemudian timbang hingga bobot tetap. Perbedaan perlakuan kopi dengan minyak goreng ialah pada saat penimbangan bobot kosong. Bobot kosong kopi ialah bobot kotak timbang kosong sementara bobot kosong minyak goreng ialah bobot kotak timbang + pasir. Setelah didapatkan bobot tetap lalu dihitung kadar air dalam sampel dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.

2. Penetapan Kadar Air metode Aufhauser.
Sampel yang dianalisis pada penetapan ini adalah bahan pangan yang semi padat yaitu margarin. Kadar air dalam margarin tidak dilakukan secara langsung namun menggunakan metode Aufhauser karena air teremulsi (terikat) dalam lemak. Mula2 sampel ditimbang lalu dilarutkan dalam piala gelas 100ml dengan pelarut organik (xylol) yang memiliki berat jenis (bj) lebih rendah dari air namun titik didihnya lebih tinggi dari air. Tuang kedalam labu didih yang telah ditambahkan batu didih. Lalu labu didih disambungkan dengan alat Aufhauser. 

Aufhauser


Kemudian disambungkan dengan alat destilasi lalu didestilasi hingga air berkumpul di tabung Bidwell (yang ada skalanya). Setelah destilasi selesai, matikan pemanas lalu alat Aufhauser dikilik dengan bulu ayam (karena bulu ayam tidak menyerap air) hingga xylol dalam aufhauser tidak keruh. Pastikan semua air turun ke tabung Bidwell (xylol jernih). Kemudian baca skala pada tabung Bidwell lalu dihitung dengan rumus yang telah ditentukan.

BTM
BTM adalah bahan yang sengaja ditambahkan oleh suatu perusahaan makanan agar makanan tersebut lebih awet, lebih manis, dan sebagainya. Yang dianalisis di Laboratorium PKT smakbo adalah Asam Benzoat, Sakarin, dan Siklamat. Asam benzoat merupakan salah satu bahan pengawet makanan yang diperbolehkan digunakan di Indonesia dengan batasan tertentu. Tujuan dilakukan penetapan pengawet adalah untuk mengetahui kadar pengawet dalam sampel apakah masih masuk dalam SNI. Jika Asam benzoat terlalu tinggi maka kurang baik untuk kesehatan. Asam benzoat di dalam sirup berupa garamnya (Natrium benzoat) karena garam larut dalam air (sirup mengandung air). Sakarin dan Siklamat adalah pemanis buatan yang juga di perbolehkan digunakan di Indonesia dengan jumlah yang telah dibatasi. Penetapan sakarin dan siklamat hanya untuk mengetahui ada tidaknya pemanis dalam sampel (uji Kualiatif). Walaupun sama-sama pemanis buatan. Namun, perlakuan keduanya berbeda.

1. Penetapan Kadar Pengawet (Asam Benzoat) dalam Sirup
Natrium benzoat dalam sirup diubah menjadi asamnya yang larut dalam pelarut organik (eter) dengan menambahkan asam hingga pH ± 4 (asam benzoat stabil di pH tersebut) kemudian ditambah larutan buffer 4 agar pHnya tidak berubah. Kemudian asam benzoat dalam sirup di ekstraksi dengan eter dalam corong pemisah sebanyak 3x. 

Corong Pemisah

Pastikan asam benzoat terekstraksi dari sirup! Cuci eter dengan air panas hingga bebas asam (bebas asam = di uji dengan kertas lakmus biru. Lakmus biru dialiri uap eter jika tetap biru maka sudah bebas asam). Mengapa harus bebas asam? Karena selanjutnya akan dititar dengan basa sehingga yang bereaksi hanya asam benzoat. Setelah itu eter diuapkan diatas hotplate, ditambahkan aseton, air dan indikator PP lalu dititar dengan NaOH hingga titik akhir berwarna merah muda seulas.

Titik akhir : merah muda seulas




Berhubung lapsusnya masih dikumpulin dan belom di balikin (ini cuma bermodal rangkuman UTS T_T) jadi yang sakarin ama siklamat dilanjutin kapan-kapan.....................................................
Bhaaayy......................

                                                                                                                                           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum Analisis Jenis (Anjen)

Beberapa menit lagi sebelum jam 5 pagi saat gua ngetik huruf B diawal. Gua masih bersemangat buat nyeritain salah satu praktek (satu-satunya) yang bikin gua semangat kalo ga di ujiin di uts / uas.

Throwback Kelas 10

Throwback Kelas 10 Halo, masih sama Febri di blog yang sama dengan postingan yang berbeda. Kali ini gua mau ngebahas tentang masa-masa kelas 10 gue tapi mau fokus ke lab nya yaitu Laboratorium Gravimetri yang sangat berkesan dan kalo diinget-inget bikin kangen juga.